Management information system by raymond mcleod pdf free download






















Jump to Page. Search inside document. Documents Similar To 1-McLeod. Vikram Nagula. Roger Roger Vader. Sunil Bhaskare. Nata Lia. Apacetech Iluvb. Jasmine El-Jourbagy Jernigan. Amauri Ornellas. Dennis Udani. Sanghamitra Dan. Sunny Anand. Mike Marzan. Kelly Johana Alvarez Molina.

Ruth Nyawira. Astried Wuisan. Takudzwa Caitano. Angelou Moreno. Gine Amisola. Popular in Computing And Information Technology. Select dsouza. Raju Nag. Giselle Estoquia. Aniket Puri. William Lopez. Green Signal. Andika Alvi Sahri. Stevan Pkn. Shah Faisal. Analisis dapat dilakukan oleh top eksekutif dengan menggunakan fungsi yang sudah ada, mengintegrasikan sistem lain dengan ESS, atau analisis dengan menggunakan agen intelejen.

Dengan adanya pelaporan eksepsi, top eksekutif dapat memberikan perhatian khusus atas perbedaan yang terjadi dengan standar yang ada. Dengan pelaporan ini, top eksekutif dapat memfokuskan perhatiannya pada suatu keadaan atau kinerja yang buruk. Hal-hal kritis, dengan EIS, disajikan tidak saja dalam angka-angka, tetapi juga dengan warna. Misalnya, hijau menunjukkan kondisi baik, kuning untuk peringatan, dan merah untuk menggambarkan kondisi yang buruk.

Kemampuan navigasi informasi adalah kemampuan untuk menjelajah informasi berbagai data secara mudah dan cepat. Untuk meningkatkan kemampuan ini, dapat digunakan hypermedia yang merupakan pengembangan dari teknologi hypertext. Sistem komunikasi sangat dibutuhkan oleh top ekskutif. Dalam ESS, sistem komunikasi dapat mengirim atau menerima e-mail, mengirim laporan untuk mendapatkan perhatian seseorang, memanggil rapat, atau memberikan komentar ke suatu kelompok diskusi di Internet. Mereka paham betul alternatif pemecahan, kemungkinan keberhasilannya, serta keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul.

Mereka biasanya digunakan oleh perusahaan untuk memberi nasehat atas masalah tertentu, seperti masalah pembelian mesin yang teknologinya canggih, penggabungan usaha, akuisisi, dan strategi iklan. Makin tidak terstruktur masalahnya, makin spesialis nasehat yang dibutuhkan dari mereka. Expert systems ES mencoba untuk meniru pengetahuan pakar tersebut. Sistem ini biasanya digunakan jika organisasi harus memberikan keputusan atas suatu masalah yang kompleks.

Secara khusus, ES adalah paket komputer untuk memecahkan atau mengambil keputusan atas suatu masalah spesifik atau terbatas, yang kemampuan pemecahannya dapat sama atau melebihi suatu tingkat kemampuan seorang pakar. Ide dasar di balik ES, yang merupakan teknologi intelejensia buatan terapan, sebenarnya sederhana, yaitu memindahkan keahlian seorang atau beberapa orang pakar ke komputer.

Pengetahuan pakar ini kemudian disimpan dalam komputer. Pengguna tinggal memanggil komputer untuk meminta saran yang dibutuhkan. ES dapat melakukan inferensi inference agar sampai kepada suatu simpulan khusus. Karena itu, seperti seorang konsultan, sistem ini dapat memberikan saran kepada seseorang yang bukan pakar dan jika diperlukan juga dapat menjelaskan logika di belakang sarannya tersebut.

ES bisa dibagi dalam dua bagian: lingkungan pengembangan development environment dan lingkungan konsultasi consultation environment. Lingkungan konstruksi digunakan oleh non-pakar untuk memperoleh pengetahuan dan nasehat para pakar yang disimpan di sistem.

Tiga komponen utama yang biasanya ada dalam ES adalah basis pengetahuan, mesin inferensi inference engine , dan tampilan pengguna user interface. Pemerolehan pengetahuan adalah pengumpulan, pemindahan, dan pentransformasian keahlian pemecahan masalah para pakar atau pendokumentasian sumber-sumber pengetahuan ke program komputer yang digunakan untuk mengkonstruksikan atau memperluas basis pengetahuan.

Karena pemerolehan pengetahuan dari para pakar adalah pekerjaan yang kompleks, biasanya dibutuhkan perantara, yaitu teknisi pengetahuan knowledge engineer. Basis pengetahuan mengandung pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan, dan memecahkan masalah. Basis ini terdiri dari dua elemen utama, yaitu fakta dan kelaziman rule.

Informasi dalam basis pengetahuan dimuat dalam program komputer melalui suatu proses yang disebut representasi pengetahuan knowledge representation. Otak dari sistem pakar adalah mesin inferensi, yang juga dikenal sebagai stuktur pengendali control structure atau penginterpretasi kelaziman rule interpreter.

Mesin inferensi biasanya memiliki tiga elemen utama, yaitu suatu penginterpretasi interpreter , penjadual scheduler , dan penegak konsistensi consitency enforcer. Papan belakang adalah suatu area memori kerja untuk menguraikan kondisi yang ada, yang ditentukan oleh data masukan. Subsistem ini dapat menelusuri tanggung jawab atas simpulan-simpulan yang diberikan kepada sumbernya.

Biasanya, secara interaktif, subsistem ini menjawab pertanyaan seperti: Kenapa suatu pertanyaan diajukan oleh ES? Bagaimana suatu simpulan dicapai? Kenapa alternatif tertentu justru ditolak? Sistem ini menganalisis pengetahuannya sendiri dan penggunaannya, belajar dari ini, dan meningkatkannya untuk konsultasi berikutnya. Articial Neural Networks ANN Sistem-sistem yang diuraikan sebelumnya berbasiskan penggunaan data, informasi, atau pengetahuan nyata yang disimpan dalam komputer yang dimanipulasikan jika diperlukan.

Dalam kenyataannya, dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita tidak memiliki data, informasi, atau pengetahuan nyata yang dapat memecahkan masalah kompleks yang baru kita temui. Keadaan ini sering timbul dalam lingkungan yang cepat berubah, seperti yang sering kita hadapi saat ini. Untuk mengatasi keadaan seperti itu, para pengambil keputusan biasanya menggunakan pengalamannya yang lalu. Mereka menggunakan pengalamannya yang lalu dan belajar dari pengalamannya yang lalu itu untuk melakukan tindakan atas keadaan baru yang mirip, di mana contoh pemecahan atas masalah yang sama persis belum tentu ada.

Teknologi ini—yang kadang disebut neural computing—dengan menggunakan pengalaman yang lalu, memiliki kemampuan belajar untuk menghasilkan keputusan. Dengan proses belajar tersebut, sistem ini makin lama makin canggih menghasilkan keputusan yang rumit. Teknologi yang menggunakan pendekatan penerimaan tanda pattern recognition ini telah digunakan dengan sukses oleh beberapa perusahaan dalam aplikasi bisnisnya, seperti aplikasi untuk persetujuan kredit dan jual-beli valuta asing.

Hybrid Support Systems HSS Pada dasarnya, tujuan suatu sistem informasi berbasis komputer adalah untuk membantu manajemen dalam menyelesaikan masalah manajerial atau organisasi secara lebih cepat dan lebih baik.

Untuk mencapai tujuan ini, manajemen dapat menggunakan satu atau lebih teknologi informasi. Sebab, banyak masalah-masalah yang kompleks yang membutuhkan kombinasi beberapa teknologi informasi yang biasanya dikenal sebagai hybrid support systems HSS.

Jika menurut Anda dapat, uraikanlah! Masing-masing langkah menghasilkan sesuatu yang lebih rinci dan merupakan pengembangan nyata real dari aktivitas sebelumnya. Pengembangan sistem informasi dapat juga dikatakan sebagai suatu transformasi gradual dari suatu tahap yang berkelanjutan.

Biasanya, tahap awalnya adalah mendeskripsikan kebutuhan pengguna, sedangkan tahap akhirnya adalah menghasilkan program yang secara keseluruhan telah teruji. Di antara dua tahap ini, terdapat berbagai tahap lainnya. Pengembangan sistem informasi juga dapat dikatakan sebagai proses menghasilkan deskripsi-deskripsi model model descriptions. Hal ini tampak dalam berbagai tahap pengembangan sistem informasi yang kita kenal. Dalam konteks ini, suatu kode sumber source code —yang biasa kita kenal dengan istilah program komputer—dapat dinyatakan sebagai deskripsi yang dapat dimengerti oleh pemerogram dan juga oleh proses produksi.

Deskripsi-deskripsi ini menghasilkan model dari berbagai tingkatan yang semakin rinci. Tahap sebelumnya biasanya masih abstrak. Tahap-tahap berikutnya ini memfokuskan diri pada rincian bagaimana sistem dibangun dan bagaimana artinya dalam suatu fungsi. Tujuan pendeskripsian model tersebut adalah untuk membagi pengembangan yang rumit dari suatu sistem besar ke dalam beberapa aktivitas.

Hal ini juga untuk memungkinkan beberapa perancang terlibat dalam waktu yang bersamaan dari berbagai tahapan tersebut. Masing-masing tahap adalah suatu abstraksi dari sistem yang memungkinkan perancang membuat keputusan penting dalam rangka berpindah lebih jauh ke tahap akhir, yaitu menghasilkan kode sumber program yang telah teruji.

Masing-masing langkah pentahapan menambah nilai lebih struktur ke dalam sistem. Masing-masing tahap baru biasanya lebih formal dari sebelumnya. Untuk membuat transisi di antara berbagai tahap agar sedapat mungkin sederhana dan tanpa kesalahan, tahap di satu aktivitas dengan tahap di aktivitas lainnya harus secara mudah dapat dihubungkan.

Model-Model Pengembangan Sistem Dalam pengembangan sistem yang besar, kita harus menggunakan pendekatan yang sistematik. Sebenarnya, pendekatan untuk menghasilkan sistem yang sistematik tersebut banyak bentuknya.

Pendekatan tradisional dalam pengembangan sistem distrukturkan dan diuraikan dalam beragam tipe. Secara sederhana, berbagai pendekatan tradisional itu dikenal sebagai model air terjun waterfall model.

Model air terjun ini mendeskripsikan alur proses pengembangan Gambar Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh orang yang memesan sistem atau pengembang yang bekerja sama dengan pemesannya. Setelah spesifikasi kebutuhan ini selesai, lantas dilakukanlah suatu analisis dan deskripsi logika sistem. Atau, analisis dan deskripsi logika sistem dibuat secara bersama-sama dengan spesifikasi kebutuhan. Rancangan sistem kemudian diselesaikan dan diikuti dengan implementasi modul yang lebih kecil. Modul-modul ini pertama-tama diuji secara individu dan kemudian secara bersama-sama.

Ketika pengujian integrasi terakhir telah diselesaikan, keseluruhan sistem dapat diserahkan ke pemakai serta dimulailah tahap pemeliharaan. Model air terjun ini memberi penekanan bahwa seseorang harus menyelesaikan suatu tahap sebelum masuk ke tahap berikutnya.

Namun, model air terjun ini telah memberikan pengaruh besar pada metode rekayasa perangkat lunak. Model ini sebenarnya tidak pernah dimaksudkan untuk dilaksanakan secara kaku ketika pertama kali diperkenalkan.

Akan tetapi, belakangan ini, telah disadari bahwa model air terjun ini harus direvisi agar benar-benar menggambarkan siklus pengembangan sistem. Namun, problem utama model air terjun ini—dalam kebanyakan kasus—adalah dalam tahap pemeliharaan. Dalam kenyataannya, tahap pemeliharaan mengandung juga spesifikasi kebutuhan, analisis, dan perancangan baru berikutnya. Karena itu, berbagai model baru dikembangkan untuk menggambarkan kenyataan tersebut. Di antara berbagai model yang ada, model yang paling populer adalah model spiral spiral model , seperti terlihat di Gambar Gambar Tahap Spiral Menurut R.

Eko Indrajit5, secara praktik, pengembangan sistem informasi dapat dikategorikan dalam tiga kelompok besar. Kelompok pertama adalah proyek yang bersifat pembangunan jaringan insfrastruktur teknologi informasi mulai dari pengadaan dan instalasi komputer sampai dengan perencanaan dan pengembangan infrastruktur jaringan LAN dan WAN. Kelompok kedua adalah implementasi dari paket program aplikasi yang dibeli di pasaran dan diterapkan di perusahaan, mulai dari software kecil seperti produk-produk retail Microsoft sampai dengan aplikasi terintegrasi berbasis ERP, seperti SAP.

Kelompok ketiga adalah perencanaan dan pengembangan aplikasi yang dibuat sendiri secara khusus customized software , baik oleh internal 5 Indrajit, Eko. Lepas dari perbedaan karakteristik yang melatarbelakangi ketiga jenis pengembangan tersebut, menurutnya, secara garis besar ada enam tahap yang biasa dijadikan sebagai batu pijakan atau model dalam melaksanakan aktivitas pengembangan tersebut, yaitu perencanaan planning , analisis analysis , desain design , konstruksi construction , implementasi implementation , dan pascaimplementasi post- implementation Tahap Perencanaan Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan ini didapat, seperti pendefinisian awal terhadap kebutuhan detail atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi dan sistem informasi yang digunakan, penunjukan tim, serta instruksi untuk mengeksekusi memulai proyek yang bersangkutan.

Ada dua pihak yang terlibat langsung dalam perencanaan ini, yaitu pihak yang membutuhkan demand side eksistensi dari suatu sistem informasi—dalam hal ini adalah perusahaan, lembaga, institusi, atau organisasi yang bersangkutan—dan pihak yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut supply side dalam bentuk pengembangan teknologi informasi.

Kelompok kedua biasanya merupakan gabungan dari para personel yang terkait dengan latar belakang yang beragam multidisiplin , seperti ahli perangkat lunak, analis bisnis dan manajemen, spesialis perangkat keras, programmer, system analyst, praktisi hukum, dan manajer proyek.

Tahap Analisis Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik perusahaan yang bersangkutan historis, struktur kepemilikan, visi, misi, kunci keberhasilan usaha, ukuran kinerja, strategi, program-program, dan hal terkait lainnya.

Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di perusahaan dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.

Tahap Desain Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait.

Model-model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD, dan lain sebagainya dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait, seperti standard operation procedures SOP , struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan sebagainya.

Hasil tahap ini adalah berupa cetak biru rancangan sistem yang secara teknis dan manajemen akan dijadikan pegangan dalam tahap konstruksi dan implementasi. Tahap Konstruksi Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya secara fisik dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detail.

Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, dan waktu.

Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba sistem. Tahap Implementasi Tahap ini merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. Biasanya, pendekatan yang dipergunakan oleh perusahaan adalah pendekatan cut-off dan paralel. Pendekatan cut-off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi yang memilih sebuah hari sebagai patokan. Sedangkan pendekatan paralel dilakukan dengan cara melakukan pengenalan sistem baru sementara sistem lama belum ditinggalkan.

Pemberian pelatihan training harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki sense of ownership terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna atau SDM akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang. Tahap Pascaimplementasi Pengembangan sistem informasi biasanya ditutup setelah tahap implementasi dilakukan.

Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga manajemennya, yaitu tahap pascaimplementasi. Dari segi teknis, yang dimaksud dengan aktivitas-aktivitas pascaimplementasi adalah bagaimana manajemen pemeliharaan sistem akan dikelola maintenance, supports, dan services management. Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Di sinilah diperlukan dokumentasi yang baik dan pemindahan pengetahuan transfer of knowledge dari pihak pembuat sistem ke SDM perusahaan untuk menjamin terkelolanya proses-proses pemeliharaan sistem.

Dari segi manajemen, tahap pascaimplementasi adalah berupa suatu aktivitas, harus ada personel atau divisi dalam perusahaan yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang teramat dinamis. Waktu Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi biasanya mengandung seluruh tahap-tahap yang diuraikan di atas walaupun diberikan berbagai nama untuk berbagai modelnya dan pengembangan selalu terjadi secara inkremental.

Pengembangan sistem baru biasanya diawali dari suatu ketidakjelasan. Namun, tahap seterusnya menjadi semakin jelas dan mantap. Dari berbagai model pengembangan yang ada, kita harus menggunakan model pengembangan yang dapat membantu kita untuk mencapai proses pengembangan yang mantap.

Idealnya, untuk mencapai maksud tersebut, kita seharusnya bekerja cukup lama dalam tahap analisis, untuk memahami sistem secara keseluruhan. Akan tetapi, di tahap ini kita tidak boleh terlalu lama membahas hal-hal rinci yang sebenarnya akan dimodifikasi dalam tahap berikutnya, yaitu desain. Pembagian waktu untuk proyek-proyek yang biasanya terjadi dalam praktik dapat dilihat di Gambar Aktivitas Proyek Pengujian Implementasi Perancangan Analisis Time Gambar Total pembagian energi di seluruh waktu di berbagai aktivitas Dalam pengembangan sistem, pada awalnya hanya sedikit saja SDM yang terlibat, yaitu dalam tahap analisis dan perancangan.

Aktivitas ini biasanya dilakukan secara berulang. Ketika struktur sistem semakin mantap, semakin banyak SDM dilibatkan dalam implementasi dan pengujian. Namun, sering kali terjadi, aktivitas analisis dan perancangan terjadi juga ketika pengujian dilakukan.

Pada tahap ini, perubahan penting dalam analisis dan perancangan harus dilakukan. Ringkasan Tahap-Tahap Pengembangan Sistem Namun, secara ringkas, model-model pengembangan sistem sebenarnya bisa kita bagi menjadi tiga tahap yang berhubungan satu dengan lainnya, yaitu analisis, konstruksi, dan pengujian Gambar Dalam tahap analisis, suatu spesifikasi yang beriorientasi pada aplikasi dibangun untuk menspesifikasikan apa yang dapat diberikan suatu sistem kepada penggunanya.

Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan suatu struktur yang baik dari suatu sistem. Struktur ini dapat dinamakan sebagai struktur kokoh untuk menghadapi perubahan. Di tahap analisis, prilaku fungsi dari sistem yang ada dispesifikkan secara ideal, tanpa melihat lingkungan implementasinya. Dengan kata lain, pada awalnya kita mengabaikan kondisi apapun yang dapat membatasi pada tahap implementasi, seperti bahasa pemerograman, sistem manajemen database, dan komponen pendukungnya.

Yang penting kita lihat adalah apakah tahap analisis dapat dilaksanakan secara tepat menurut kebutuhan kinerja dan biaya pengembangannya. Pengembangan Sistem Konstruksi Kebutuhan Analisis Pengujian Sistem Perancangan Implementasi Gambar Ringkasan pengembangan sistem dalam tiga aktivitas Dalam tahap konstruksi, kondisi ideal dalam analisis secara gradual akan digantikan oleh kebutuhan dari lingkungan implementasi yang kita pilih.

Tahap ini menguraikan bagaimana agar analisis dapat direalisasikan dengan menggunakan berbagai komponen, seperti perangkat lunak sistem, sistem manajemen database, dan tampilan pengguna. Aktivitas konstruksi ini mengandung aspek perancangan dan implementasi. Aktivitas perancangan memformalkan tahap analisis menurut lingkungan implementasinya dan menspesifikkan blok bangunan yang telah teridentifikasi.

Kemudian, program-program terpisah blok yang teridentifikasi dalam perancangan dikodekan dengan demikian berarti diimplementasikan. Pengujian terjadi pada berbagai tingkatan, dari secara khusus atas suatu fungsi tertentu sampai dengan ke sistem secara keseluruhan.

Motode berorientasi objek memberlakukan fungsi dan data secara ketat sebagai satu kesatuan. Metode rekayasa perangkat lunak kontemporer biasanya menggunakan metode beriorientasi objek, seperti Object-Oriented Analysis dikembangkan oleh Boch dan Object Oriented Designed dikembangkan oleh Coad. Fungsi, pada prinsipnya, adalah aktif dan memiliki prilaku, sedangkan data adalah pemegang informasi pasif yang dipengaruhi oleh fungsi. Sistem biasanya dipilah menurut fungsi, di mana data dikirim di antara fungsi-fungsi tersebut.

Fungsi kemudian dipilah lebih lanjut dan akhirnya diubah menjadi kode sumber program komputer. Dengan kata lain, fungsi harus paham data strukturnya. Sering sekali, dalam hal- hal tertentu, tipe data yang berbeda memiliki format data yang sangat berbeda. Karenanya, program sering membutuhkan struktur IF-THEN atau CASE, yang sesungguhnya tidak ada hubungan apapun dengan fungsionalitas, tetapi hanya berhubungan dengan format data yang berbeda. Akibatnya, program menjadi sulit untuk dibaca.

Padahal, kita sering tidak tertarik dengan format data, tetapi cukup fungsionalitasnya. Sistem yang dibangun dengan metode ini pun sering tidak stabil. Dalam kenyataannya, spesifikasi kebutuhan biasanya diformulasikan dalam bahasa manusia umumnya. Kondisi ini memunculkan kesenjangan semantik yang besar antara gambaran eksternal dan internal atas suatu sistem. Metode berorientasi-objek mencoba menstrukturkan sistem dari item-item yang ada dalam domain masalah. Metode ini biasanya sangat stabil dan perubahannya sangat sedikit.

Perubahan yang terjadi biasanya mempengaruhi hanya satu atau sedikit hal tertentu, yang artinya perubahan yang dibuat hanya terjadi secara lokal di sistem. Jika kita ingin memiliki sistem yang stabil, kita harus mempertimbangkan suatu tendensi yang berubah, dan merancangnya sesuai metode ini. Belakangan ini, banyak buku teks mengenai metodologi pengembangan yang membahas metode berorientasi-objek ini. Di tahap apakah biasanya dilakukan kegiatan pemerograman coding?

Organisasi lain, seperti Information Systems Audit and Control Association ISACA , membagi pengendalian sistem informasi ke dalam pengendalian luas pervasive controls dan pengendalian terinci detailed controls. Pengendalian umum diterapkan pada keseluruhan aktivitas dan aplikasi sistem informasi.

Pengendalian aplikasi diterapkan secara khusus pada aplikasi tertentu atau suatu subsistem tertentu misalnya aplikasi penggajian. Pembagian pengendalian sistem informasi ke dalam pengendalian umum dan pengendalian aplikasi ini biasanya dirancang untuk diterapkan dalam audit yang bertujuan untuk memberikan suatu opini apakah suatu laporan keuangan bebas dari suatu salah saji yang material.

Secara jelas, kesepuluh area kegiatan tersebut tampak dalam Gambar Kesepuluh pengendalian tersebut sebenarnya juga bisa dikelompokkan dalam pengendalian fisik dan pengendalian non fisik. Karena ketergantungannya, masalah yang timbul dalam sistem operasi ini dapat menciptakan masalah pada seluruh pengguna dan aplikasinya.

Sehubungan dengan fungsi-fungsi tersebut, auditor biasanya ditugaskan untuk memastikan bahwa tujuan pengendalian atas sistem operasi tercapai dan prosedur-prosedur pengendaliannya ditaati. Juga agar sistem dapat memulihkannya kembali jika hal ini sampai terjadi. Risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh sistem operasi adalah penyalahgunaan oleh pengguna melalui akses ke sistem operasi, seperti layaknya manajer sistem; penyalahgunaan oleh pengguna yang mendapat keuntungan dari akses tidak sah; serta perusakan oleh pengguna- pengguna yang secara serius mencoba untuk merusak sistem atau fungsi- fungsi.

Pengendalian Sumber Daya Data Risiko-risiko yang terkait dengan sumber daya data biasanya terdiri dari bencana, kerugian, kehilangan tak sengaja, pencurian, dan korupsi data.

Pengendalian Struktur Organisasi Risiko-risiko dari pengendalian struktur organisasi terdiri dari kecurangan, ketidakcukupan dokumentasi fungsi-fungsi sistem dan program, serta kehilangan arsip-arsip. Pemisahan ini membantu untuk menjamin bahwa dokumentasi yang cukup telah diberikan oleh petugas pengembang dan mengurangi peluang kecurangan.

Pengendalian Pengembangan Sistem Risiko-risiko pengembangan sistem terdiri dari pembuatan sistem yang tidak penting, tidak berguna, tidak ekonomis, atau tidak dapat diaudit. Pengendalian Pemeliharaan Sistem Risiko-risiko pemeliharaan sistem mencakup korupsi sistem melalui pengkorupsian program dan aktivitas-aktivitas sistem secara sengaja atau tidak sengaja serta akses ke sistem dan aplikasi secara tidak sah.

Lokasi backup bisa bersama-sama dengan perusahaan lain atau suatu lokasi yang dioperasikan oleh perusahaan yang sama. Aplikasi- aplikasi yang biasanya penting untuk di-backup adalah penjualan, kewajiban legal, piutang dagang, produksi, pembelian, dan hubungan masyarakat. Basisdata, dokumentasi sistem, dokumen-dokumen sumber, dan perangkat-prangkat kritis cek, faktur, dan order pembelian juga harus di-back-up.

Pengendalian Komunikasi Pengendalian komunikasi biasanya berfokus pada sistem jaringan. Firewall mencegah akses langsung ke suatu sistem komputer, kecuali akses oleh pengguna yang sah dan mempunyai kewenangan akses yang telah ditentukan. Firewall juga bisa digunakan untuk membedakan suatu bagian jaringan internal LAN dari bagian lainnya. Dalam komunikasi ini, server pengguna mengirimkan kode awal a kepada server penerima.

Server penerima mengembalikan suatu kode b kepada server pengguna, dan server pengguna mengirim kode lainnya c ke server penerima untuk menuntaskan koneksi. Penolakan- pelayanan terjadi manakala seorang hacker mengirim banyak kode-kode awal a tetapi tidak menuntaskan hubungannya dengan kode-kode c. Transmisi yang terbuka tersebut menutup hubungan penerima keluar, yang menghalangi pengguna lainnya untuk berhubungan dengan pengguna tersebut.

Suatu gema melakukan pengecekan dengan cara penerima mengembalikan 7 Enkripsi mencakup konversi data ke suatu bentuk kode ciphertext. Konversi dibuat oleh suatu program enkripsi yang menghasilkan suatu password, yang kemudian dikenal sebagai suatu kunci enkripsi yang memungkinkan pesan dikodekan kembali decode.

Si pengirim dan penerima harus mengetahui password itu. Atau, password seseorang dapat diberikan kepada pengirim untuk mengenkripsikan pesan dan suatu password terpisah hanya diketahui oleh penerima yang memungkinkan pesan dienkripsikan kembali olehnya decrypted.

Pengendalian Pertukaran Data Elektronik Risiko-risiko yang berhubungan dengan pertukaran data elektronik electronic data interchange menyangkut transaksi dan akses yang tidak sah ke berbagai arsip data serta kurangnya informasi transaksi yang cukup.

Pengendalian Komputer Mikro Risiko-risikonya mencakup akses yang tidak sah ke data dan program, pemisahan tugas yang tidak memadai, backup, serta prosedur- prosedur pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi berhubungan dengan aplikasi tertentu, suatu subsistem, atau program-program dalam sistem komputer. Pengendalian aplikasi ini digolongkan dalam tiga kategori, yaitu pengendalian masukan, pengendalian pemerosesan, dan pengendalian keluaran. Pengendalian Masukan Pengendalian masukan berusaha untuk menjamin bahwa transaksi- transaksi yang dimasukkan ke dalam suatu sistem adalah sah, akurat, dan lengkap.

Kemudian pengecekan digit 0 diambil digit terakhirnya ditambahkan pada angka tersebut sehingga menjadi Terdapat juga beragam prosedur pengecekan digit lain yang lebih canggih untuk mencegah kesalahan. Total jumlah yang berada dalam kumpulan kemudian dihitung oleh pengirim sender dan diperbandingkan setelah transaksi dicatat oleh penerimanya receiver.

Total kumpulan biasanya menunjukkan total dari field keuangan, seperti order penjualan. Di sisi lain, dikenal hash total yang biasanya menunjukkan total dari field non-keuangan seperti nomor perkiraan atau nomor item.

Register tersebut harus menguraikan transaksi- transaksi yang dihasilkan secara eksternal dan internal. Nomor- nomor transaksi harus secara unik mengidentifikasikan masing- masing transaksi sehingga suatu transaksi dapat dilacak melalui suatu sistem guna menyajikan suatu jejak audit.

Pengendalian Keluaran Pengendalian keluaran melindungi keluaran dari kerugian, korupsi, dan akses yang tidak sah. Jika ada, jelaskanlah! Oleh karena itu, pemahaman sampai tingkatan tertentu mengenai teknologi informasi sangat diperlukan bagi para pembacanya agar dapat dengan mudah memahai isi modul.

Namun demikian, tidak dapat dihindari jika diantara pembaca modul ini mungkin ada yang mempunyai pemahaman yang memadai mengenai teknologi informasi.

Penyajian Tekonologi Informasi ini dalam lampiran penulis maksudkan agar pembaca modul yang mempunyai pemahaman mengenai teknologi informasi kurang mendalam tidak akan terjebak kesulitan dalam memahami isi modul sebagai akibat pemakaian terminologi teknologi informasi. Sebelum membaca isi modul diharapkan para pembaca modul membaca terlebih dahulu lampiran ini dengan penekanan pada teknologi informasi yang belum pernah dipelajari atau kurang dipahami, atau mungkin sebagai bahan penyegaran tentang apa yang telah dimengerti sebelumnya.

Perlu disadari bahwa pemakaian teknologi informasi dalam suatu sistem informasi berbasis komputer dimaksudkan untuk membantu manusia. Beberapa tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia atau secara manual, akan digantikan oleh komputer. Namun, perlu diingat, tidak semua tugas yang dikerjakan manusia bisa digantikan oleh komputer. Pemakaian komputer itu sendiri dapat menutupi beberapa kelemahan yang ada pada manusia. Di lain pihak, pemakaian komputer itu sendiri juga tidak luput dari kelemahan.

Kinerja dipengaruhi oleh umur teknis dan kapasitasnya. Dapat memberikan respon spontan. Respon terprogram. Sifat kesalahan Kesalahan yang terjadi bersifat Kesalahan yang terjadi bersifat random konsisten Turnover Mobilitasnya tinggi dinamis , Statis terutama yang potensial Sistem informasi berbasis komputer adalah suatu kombinasi terpadu dari elemen-elemen seperti perangkat keras hardware , perangkat lunak software , dan sumber daya manusia brainware.

Perangkat Keras Hardware Perangkat keras komputer merupakan konfigurasi alat-alat elektronik, magnetik, dan mekanik untuk melaksanakan fungsi-fungsi masukan input , pemrosesan, keluaran output , penyimpanan storage , jaringan, dan komunikasi dalam sistem komputer.

Alat Masukan Alat masukan merupakan perangkat keras yang digunakan untuk memasukkan data atau perintah yang akan diproses oleh komputer. Alat Pemrosesan Alat pemrosesan pada komputer disebut dengan Central Processing Unit CPU , yaitu alat dalam sistem komputer yang memanipulasi simbol, angka dan huruf serta mengkoordinasikan semua komponen dalam sistem komputer. CPU ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu control unit, arithmetic-logic unit dan primary storage main memory.

Control unit mengatur kapan alat masukan menerima data, kapan data diolah serta kapan ditampilkan pada alat keluaran. Control unit membaca instruksi dari program komputer, membawa instruksi tersebut ke komponen dalam sistem komputer untuk melaksanakan tugas yang diminta.

Satu urutan operasi yang diperlukan untuk menjalankan satu instruksi komputer disebut siklus mesin machine cycle. Bila ada instruksi untuk perhitungan atau perbandingan logika, control unit mengirim instruksi tersebut ke arithmetic-logic unit. Hasil pengolahan data ini dibawa oleh control unit ke unit memori untuk disimpan. Selain itu, ALU juga melaksanakan operasi logika seperti membandingkan 2 angka untuk menentukan apakah angka yang satu sama, lebih kecil, atau lebih besar daripada yang lain.

Program-program tersebut biasanya dibuat oleh pabrikan komputer dan sifatnya permanen. Selain hal tersebut di atas, kemampuan CPU dipengaruhi juga oleh word length , clock speed, dan data bus width. Word length menunjukkan jumlah bit yang dapat diproses sekaligus oleh komputer.

Clock speed atau cycle speed merupakan kecepatan beat dalam megahertz yang ditetapkan oleh internal clock. Alat keluaran yang tergolong sebagai hard copy device antara lain adalah: Printer, Plotter dan Computer Output to Microfilm.

Contoh soft copy device adalah video display monitor dan voice output speaker. Alat ini disamping sebagai alat keluaran juga merupakan alat masukan. Drive device dapat berupa harddisik drive, disk drive, CD writer dan tape drive. Media penyimpanan ini umumnya mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada primary storage, tetapi dengan kecepatan pemrosesan lebih lambat.

Untuk dapat membaca dan menyimpan data atau program dalam secondary storage, komputer memerlukan alat masukan yang juga sekaligus sebagai alat keluaran yang disebut dengan drive device. Jaringan networks dan Komunikasi Data Network adalah suatu sistem jaringan komunikasi data antar komputer yang dihubungkan melalui media transmisi dan komunikasi.

Dengan sistem jaringan ini, komputer yang satu dapat menggunakan data dari komputer yang lain. Perkembangan teknologi jaringan komputer memberikan kontribusi yang sangat besar dalam mewujudkan sistem informasi manajemen yang efisien dan efektif di dunia usaha saat ini. Seluruh terminal komputer dikoneksikan ke central computer dan biasanya tidak dapat berfungsi sebagai stand alone computer, yaitu hanya berfungsi sebagai alat masukan dan keluaran saja.

Terminal jenis ini dikenal sebagai dump terminal. Pengorganisasian secara centralized computing biasanya digunakan pada perusahaan berskala besar dengan pemrosesan yang relatif seragam. Pada distributed computing seluruh atau sebagian pemrosesan dilakukan secara lokal. Komunikasi antar komputer hanya bersifat pengiriman data dan sumber daya resources saja.

Dalam collaborative computing, selain dapat berbagi data dan sumberdaya, suatu komputer yang terkoneksi dalam satu jaringan dapat melakukan pemrosesan pada komputer lain. Penggunaan model collaborative computing lebih flexible dan scalable, artinya model ini dapat digunakan baik oleh perusahaan kecil ataupun besar.

Pada kedua ujung jaringan tersebut diberi suatu alat sebagai penutup jalur yang dinamakan dengan terminator. Sebuah alat yang dinamakan hub digunakan untuk menghubungkan seluruh komputer secara bersama. Mesh network merupakan konfigurasi jaringan yang memiliki hubungan langsung untuk seluruh komputer. Semakin cepat kemampuan transmisi dari media yang digunakan, tentunya akan semakin mahal biayanya. Communication processors, biasanya berupa minicomputer atau microcomputer, bertugas menggantikan fungsi central computer dalam mengontrol arus data yang masuk.

Karena itu alat ini disebut juga sebagai wiring concentrators. Perangkat Lunak Software Perangkat lunak software adalah suatu program komputer atau satu kelompok program terkait yang terdiri dari perintah-perintah atau instruksi-instruksi untuk memberitahukan apa yang harus dikerjakan oleh komputer. Perangkat lunak biasanya disertai dengan prosedur, peraturan dan dokumentasi yang berkaitan dengan pengoperasian sistem komputer. Secara umum, perangkat lunak dapat dikelompokkan dalam perangkat lunak sistem system software dan perangkat lunak aplikasi application software.

Baik perangkat lunak yang dibeli maupun yang dikembangkan sendiri perlu didukung dengan dokumentasi yang memadai. Perangkat Lunak Sistem System Software Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan instruksi yang digunakan untuk pengkoordinasian dan pengendalian atas penggunaan perangkat keras dan mendukung eksekusi perangkat lunak aplikasi yang digunakan oleh pemakai user.

Perangkat lunak sistem biasanya dibeli dari pihak ketiga karena sifatnya umum dan dibuat dengan bahasa mesin atau assembly sehingga sulit untuk dikembangkan sendiri. Yang tergolong dalam perangkat lunak sistem antara lain; sistem operasi operating systems , sistem manajemen basis data database management systems , penterjemah bahasa pemrograman language translator , program utiliti utility programs dan pengontrol komunikasi communications controllers.

Dua yang disebut pertama akan dijelaskan lebih detail dalam sub tersendiri. Penterjemah bahasa pemrograman adalah program yang digunakan untuk mengeksekusi atau menjadikan source code program komputer dapat dieksekusi, termasuk di dalamnya adalah interpreter, compiler dan assembler.



0コメント

  • 1000 / 1000